Hari ini kami ber-enam melakukan exploring Makassar City by BRT ( Bus Rapid Transportation ) untuk melihat dan mensurvey sejauh mana aksesibilitas yang disediakan pemerintah pada kendaraan bus ( BRT ). Setelah jam 10.00 pagi kami start dari Panakkuakng Mall yang TIDAK ADA haltenya dengan membawa 1 (satu) buah kursi roda. Masuk ke dalam bus, ternyata bus BRT nya sangat nyaman lengkap dengan aksesibilitas bagi pengguna kursi roda, kursi untuk lansia, ibu hamil dan orang yang mengalami kendala fisik. Tentu kami sangat mengapresiasi Pemerintah yang sudah berupaya menjawab kebutuhan kami sebagai penyandang disabilitas. Setelah setengah jam kami tiba di GTC yang disambut dengan halte temporer yang belum ada ramp nya. Beristirahat sebentar terus kami lanjutkan perjalanan menuju Bazar GERKATIN di jalan Sunu. Masih menaiki bus yang sama, akhirnya kami turun di depan Mesjid Al Markaz persis di mukanya halte yang sedang dibangun. Dan kami melihat bahwa halte ini sudah mulai dibuatkan ramp ( walaupun kelandaiannya belum standard peraturan Menteri PU Nomor 30 Tahun 2006 ), tapi rampnya tidak curam. Tentu dalam hal ini harus terus menerus kita mengadvokasi pemerintah dan jangan berhenti mengadvokasi. Kita harus terus dukung pembangunan yang aksesibel bagi semua orang. Diharapkan masyarakat Sulawesi Selatan khususnya yang tinggal di Makassar untuk menggunakan BRT sebagai moda transportasinya sehingga paling tidak bisa mengurangi kemacetan lalu lintas dan mengurangi lakalantas yang banyak dialami oleh pengguna motor yang akhirnya bisa berdampak bertambahnya jumlah penyandang disabilitas yang selama ini masih kurang tertangani dengan baik.
No comments:
Post a Comment